• Posted by : Bayu Santoso 10 Mei 2014





    PERBEDAAN PENGGUNAAN HANDPHONE DI JEPANG

    1. Tidak ditemukannya voucher isi ulang handphone

    Jepang memakai prinsip pasca bayar (mirip telpon rumahan). Jadi ketika membeli handphone di Jepang sudah satu paket, yaitu ponsel itu beserta nomor ponsel. Mereka juga tidak mengenal sistem gonta-ganti SIM Card, karena biasanya SIM Card tersebut terpasang permanen di ponsel itu sendiri. Selanjutnya tinggal memikirkan biaya tagihan bulanan saja. Kalau di Indonesia mungkin mirip dengan Flexy kayaknya?. Dengan Sistem pasca bayar ini, tentu saja tidak menemukan konter pulsa di Jepang. Keuntungan sistem ini adalah, pencurian HP, jual beli HP bekas menjadi hal yang kagak umum disana. Karena HP yang sudah di blok nomernya oleh pemilik otomatis tidak bisa digunakan oleh orang lain.

    2. Membeli Handpone berarti memilih Provider
     

    Berbeda dengan Indonesia dimana orang akan biasa bertanya mengenai apa merek HP yang kita pakai? Apa kartu vouchernya?. Tapi justru orang Jepang akan langsung bertanya tentang provider (perusahaan pengelola jaringan HP) yang kita pakai, baru menjurus ke merk HP-nya. Ada 3 provider handphone terkenal di Jepang yakni Softbank, AU KDDI, dan NTT Docomo.

    3. Pembeli Handphone diikat kontrak jual beli

    Membeli HP di Jepang harus melalui beberapa prosedur dulu, karena mereka menganut system pasca bayar(kayak telpon rumah). Seperti mengisi formulir data diri, nomor rekening Bank, lalu menandatangani kontrak pemakaian Handphone tersebut. Keuntungan system ini adalah mempersempit ruang gerak kriminal, karena setiap nomor HP dapat dilacak kepemilikannya berdasar data kontrak tadi.


    4. Tidak bisa untuk SMS
     

    Percaya tidak percaya handphone di Jepang tidak bisa digunakan untuk SMS secara bebas. SMS hanya bisa dilakukan antar provider yang sama, misalnya antara provider Softbank dengan sesama pengguna provider Softbank. Sebagai gantinya mereka berkirim pesan menggunakan fitur E-Mail pada HP mereka. Caranya sama seperti berkirim SMS, hanya saja alamat nomor HP yang dituju diganti dengan alamat E-mail. Keuntungannya adalah tentu saja biayanya lebih murah dari SMS, karena menggunakan layanan internet untuk berkirim pesan melalui e-mail. Nama belakang e-mail merekapun adalah 3 provider besar diatas misal dari Povider Softbank, maka alamat e-mailnya menjadi xxxxx@softbank.ne.jp.

    5. Harga Handphone Murah
     

    Sebenarnya harga Handphone di Jepang murah, kerena telah disubsidi oleh Provider penjual HP yang bersangkutan. Apalagi jika kita ingin tukar tambah dengan HP Baru, tak jarang mereka memberi diskon sampai 30%, itu semua untuk menambah pelanggan dari provider yang bersangkutan.
     

    6. Pindah Provider tidak perlu mengganti nomor
     

    Dengan diberlakukannya system MNP(Mobile Number Portability) pada Oktober 2006, maka nomor ponsel lama masih bisa digunakan jika ingin pindah ke provider lain.

    7. Apakah HP di Jepang bisa dipakai di Indonesia?

    Jawabannya Tidak. Pertama, karena perbedaan system frekuensi atau gelombang yang dipakai, yakni GSM dan CDMA di Indonesia sedangkan WCDM di Jepang. Kedua, semua HP yang dipasarkan di Jepang dalam kondisi “dilock” oleh provider, jadi otomatis hanya bisa dipakai di Jepang saja. Meskipun kondisi “dilock” ini masih bisa diotak-atik dengan kondisi tertentu oleh para Hacker dengan keterampilan khusus serta ditunjang dengan chip khusus buatan para hacker tersebut.

    SOURCE:
    http:www.kaskus.us/showthreadread.php?t=10246381 (link dah mati)
    http://www.livakara.com/2011/08/perbedaan-sistem-penggunaan-hp-di

    { 1 komentar... read them below or add one }

  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    Sang Raja Berkilau Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan